Proposal Usaha Kerajinan Barong Dari Kardus Bekas

Gambar 1.1 Miniatur barong kardus


Bagian I
PENDAHULUAN

1.1   Latar belakang
Sebagian besar sampah di kota dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Namun, pengolahan di TPA yang sebagian besar dengan sistem open dumping justru sering menimbulkan masalah seperti gangguan kesehatan, pencemaran udara, air, tanah, sampai masalah estetika. Di sisi kesehatan, tumpukan sampah tersebut menjadi salah satu sumber penular penyakit seperti disentri, kolera, demam berdarah, Dll. Di sisi lain, tidak semua sampah jika dibuang ke alam akan mudah hancur. Butuh waktu berbulan-bulan bahkan ada yang puluhan tahun baru bisa hancur. Waktu untuk menghancurkan berbagai jenis sampah adalah sebagai berikut :

No
Jenis Sampah
Lama Hancur
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Kertas
Kulit jeruk
Kardus karton
Filter rokok
Kantong plastik
Kulit sepatu
Pakaian / nilon
Plastik
Alumunium
Stirofoam
2-5 bulan
6 bulan
5 bulan
10-12 tahun
10-20 tahun
25-40 tahun
30-40 tahun
50-80 tahun
80-100 tahun
Tidak hancur
Gambar 1.2 Jenis sampah dan waktu penghancurannya

Dengan melihat tabel diatas, maka tidak ada salahnya jika kita mulai dari rumah kita masing-masing untuk mengurangi sampah yang tidak bermanfaat. Salah satu caranya adalah dengan mendaur ulang sampah yang dapat dimanfaatkan. Daur ulang adalah penggunaan kembali material atau barang yang sudah tidak digunakan untuk menjadi produk lain yang memiliki nilai guna.
Saat ini usaha daur ulang merupakan salah satu bisnis yang cukup menjanjikan, disamping mudah bagi kita untuk menemukan bahan baku, kita juga bisa mengkreasikan barang bekas/sampah menjadi barang yang bernilai ekonomis. Selain itu kita juga bisa membantu pemerintah dalam rangka program pengelolaan limbah. Konsep pemanfaatan limbah merupakan upaya untuk membangun Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia.
Sebagai contoh, limbah dari industri minuman, yang dominan pengemasan menggunakan kardus. Dengan modal yang relatif kecil kita bisa mengkreasikan kardus bekas minuman tersebut menjadi berbagai pernak-pernik seperti miniatur barong-barongan, dll. Yang tentunya bernilai jual ekonomis.

1.2  Maksud dan Tujuan
                Maksud pembuatan proposal
1.      Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan usaha
2.      Sebagai alat untuk menentukan kelayakan kegiatan usaha (feasibility study)
3.      Sebagai pedoman penilaian pelaksanaan kegiatan usaha.

Tujuan pembuatan proposal
1.  Membantu wirausahawan untuk mengembangkan dan menguji strategi dan hasil yang diharapkan dari sudut pandang pihak lain.
2.  Untuk mencari dan membina karyawan, serta untuk mendapatkan sumber finansial guna meluaskan dan mempertahankan kesinambungan usaha.
3.  Membantu program pemerintah dalam rangka pengelolaan limbah dengan cara mendaur ulang sampah.
4.  Untuk mengembangkan kreatifitas dalam bidang usaha sebagai bentuk pembelajaran diri dalam bidang berwirausaha



Bagian II
U M U M
2.1  Sejarah Singkat Perusahaan
Usaha miniatur barong dari kardus bekas ini terinspirasi dari banyaknya sampah di lingkungan sekitar, kemudian kami coba untuk menjadikan/mengolah sampah tersebut menjadi barang-barang yang bernilai jual ekonomis. Kami menginginkan agar sampah yang meresahkan dan tidak berguna menjadi berguna dan menghasilkan keuntungan. 

 2.2  Informasi Umum Usaha
2.2.1     Bidang Usaha
Usaha daur ulang kardus bekas menjadi barang-barang yang bernilai jual ekonomis seperti miniatur barong dan lainnya

2.2.2     Bentuk Usaha
Usaha yang kami dirikan adalah jenis usaha kerajinan berskala kecil berbahan dasar kardus bekas. Alasan kami dalam memilih usaha ini kami dasarkan atas pertimbangan-pertimbangan berikut ini :
1.      Bahan baku yang kami gunakan tidak terlalu sulit dan mudah untuk didapatkan.
2.      Mengembangkan dan menuangkan kreatifitas kami dengan membuat miniatur

2.2.3     Visi
1.      Memperoleh keuntungan yang besar dengan modal kecil
2.  Menjadi salah satu perusahaan daur ulang yang mampu memberi inspirasi bagi perusahaan daur ulang yang lainnya.
3.      Menjadi produsen barang daur ulang nomor satu di Indonesia dan manca negara

2.2.4     Misi
1.      Terus berinovasi menciptakan produk-produk yang unik dan menarik.
2.      Menciptakan ide-ide kreatif untuk menarik minat pembeli.
3.      Memberikan pelayanan yang baik dan ramah kepada pembeli.
4.      Menjual produk dengan harga yang terjangkau dengan kualitas yang terbaik.



Bagian III
PEMASARAN

3.1     Aspek Pemasaran Produk
3.1.1     Produk dan Segmentasi Pasar
Produk yang kami hasilkan dari usaha ini adalah miniatur barong berbahan dasar kardus. Sedangkan Segmentasi pasar usaha ini kami tunjukan kepada kalangan remaja.

3.1.2     Potensi pasar
Usaha yang kami kembangkan ini memiliki potensi pasar yang cukup tinggi, karena produk yang kami buat ini merupakan produk yang sudah familiar namun kami mengkreasikan produk kami dengan bahan dasar yang unik, sehingga menarik perhatian konsumen.

3.1.3     Gambaran Pesaing
Dalam menyelami dunia usaha tentu adanya pesaing bukan lagi merupakan sesuatu yang aneh, melainkan sudah menjadi bumbu penyedap yang tak dapat dihindarkan dari seorang wirausahawan. Namun hal tersebut merupakan suatu tantangan bagi seorang wirausahawan agar mampu bersaing di era serba digital seperti sekarang ini. Dan untuk menghadapinya kami mencoba untuk menjadi pribadi yang kreatif dan inovatif dalam menciptakan produk, dengan cara ini kami yakin kami bisa menyelesaikan segala macam permasalahan serta bisa menjawab semua tantangan dengan inovasi-inovasi baru yang telah kami ciptakan.

3.1.4     Penetapan harga produk
a)      Harga yang ditawarkan
·      Miniatur barong       : Rp. 500.000

3.1.5     Strategi Promosi
Kami memasarkan produk kami dengan berbagai cara, seperti :
a)      Melalui media cetak               : Brosur dan Selebaran
b)      Melalui media elektronik        : Internet dan Jejaring sosial

3.1.6     Sistem penjualan produk
a)      Langsung                    : Personal selling
b)      Tidak Langsung          : Pemesanan via Internet


3.2     Analisis SWOT
3.2.1        Strength ( Kekuatan )
1.      Mempunyai produk yang variatif dan unik
2.      Tempat usaha yang strategis, didukung oleh pemesanan via intenet dan jejaring sosial
3.      Harganya murah, terjangkau dengan konsep pelayanan prima.

3.2.2        Weakness ( Kelemahan )
1.      Belum mempunyai cabang.
2.      Banyaknya pesaing.
3.      Kurangnya modal untuk mengembangkan usaha

3.2.3        Opportunity ( Peluang )
1.      Designnya unik sehingga digemari kalangan remaja
2.      Budaya masyarakat yang konsumtif
3.      Memiliki ciri khas tersendiri

3.2.4        Threat ( Ancaman )
1.      Banyaknya jumlah pesaing di luar sana.
2.      Harga mungkin sewaktu – waktu akan naik, seiring sulitnya bahan baku yang dicari.
3.      Konsumen mungkin akan segera bosan.



Bagian IV
T E K N I S

4.1     Kegiatan Usaha
      Kegiatan usaha yang akan kami lakukan adalah mendaur ulang sampah, khususnya sampah kardus bekas kemasan minuman, yang akan di daur ulang menjadi barang yanng dapat digunakan atau dimanfaatkan kembali yang bernilai jual ekonomis. Adapun produk yang akan kami buat adalah :

A.    MINIATUR BARONG 
Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan Miniatur Barong adala sebagai berikut :
1.      Kardus
2.      Gunting
3.      Pisau  
4.      Cutter
5.      Lem
6.      Kertas Manila / lilin
7.      Alat Tulis

Adapun cara pembuatannya:
1.      Pertama gunting kardus membentuk bagian bagian seperti barong


2.      Robek sebelah kardus supaya  menjadi seperti bulu
3.      Pasang bagian bagian potongan kardus supaya membentuk barong


4.      Pasang kardus yang membentuk bulu bulu ke badan miniatur barong


5.      potong kardus dan tempelkann membentuk tapel barong
6.      satukan badan barong dengan tapel barong
7.      buat aksesoris tambahan miniatur barong
8.      potong kertas manila dan kertas lilin dan pasang di miniatur barong
9.      miniatur barong siap disajikan.





Bagian V
F I N A N S I A L

5.1     Asumsi Biaya Produksi / Perencanaan Keuangan
 Asumsi perhitungan biaya miniatur barong untuk setiap 1 pcs, adalah :

Bahan-Bahan
Banyaknya
Harga satuan
(RP)
Biaya
1.      Kardus
2.      Gunting
3.      Cutter
4.      Lem kertas
5.      Lem g
6.      Kertas Manila
7.      Kertas lilin
8.      Alat Tulis

4 kotak
2 buah
2 buah
1 buah
2 buah
1 gulung
1 gulung
4 alat tulis
0
0
0
2.500
7.000
1.500
1.000
0
0
0
0
2.500
14.000
1.500
1.000

Jumlah / 1 buah
Rp. 19.000
Harga / 1 buah
Rp. 19.000
Harga Jual / buah
Rp. 200.000

Dari data diata diatas kita dapat mengetahui analiasis titik Brek Event Point (BEP) sebagai berikut :












5.2     Target Penjualan
Target penjualan dalam 1 ( satu ) bulan :

No
Nama Barang
Qty
Harga Satuan
Harga Total
1.


Miniatur Barong
15 buah
Rp.  200.000
Rp.  3.000.000
Jumlah
15 buah
Rp.  200.000
Rp.  3.000.000




Bagian VI
PENUTUP

       6.1  Kesimpulan
1.  Limbah kardus dapat di daur ulang kembali menjadi barang-barang yang bernilai jual ekonomis.
2.  Dengan memanfaatkan limbah kardus, kita juga dapat membantu pemerintah dalam rangka konsep upaya pemanfaatan limbah yang merupakan upaya untuk membangun Usaha Kecil Menengah ( UKM ) di Indonesia.
3.  Menurut kami usaha ini dapat berkembang dan mencapai keberhasilan. Kami sangat yakin bahwa usaha ini akan maju dan terus berkembang karena dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai kualitas dalam menjalankan setiap pekerjaan.

    Kami sadar bahwa penyusunan proposal ini masih banyak terdapat   kesalahan yang terdapat didalamnya mengingat penulis hanya manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Oleh karena itu, mohon kritik dan saran yang bersifat membangun dari Bu guru agar menjadikan motivasi bagi penulis agar menjadi lebih baik lagi.

Komentar

Posting Komentar